Minggu, 28 April 2013

TIPS MENGHINDARI SISWA MELAKUKAN CORAT-CORET PAKAIAN PADA SAAT PEMBUKAAN KELULUSAN

TIPS MENGHINDARI SISWA MELAKUKAN CORAT-CORET PAKAIAN SAAT PEMBUKAAN KELULUSAN.
(sebuah catatan pengalaman)

sudah menjadi tradisi disetiap sekolah (terutama SMA/SM) ketika pengumuman kelulusan disampaikan, dan dinyatakan lulus, salah satu budaya tidak baik yang sering dilakukan para siswa baik laki-laki maupun perempuan adalah melakukan corat-coret pakaian sekolah, baik menggunakan cat semprot, spidol besar, maupun alat lainnya.

kebiasaan seperti ini jelas tidak baik, alangkah baiknya bila pakaian bekas yang masih layak dipakai tersebut diserahkan ke pihak sekolah, untuk dipergunakan bagi siswa yang kurang mampu. Berikut tips menghindari terjadinya corat-coret pakaian pada saat pembukaan kelulusan.

  1. Pengambilan kelulusan siswa diwajibkan menggunakan pakaian seragam sekolah dan membawa pakaian sehari-hari dalam tas.
  2. Panggil satu-persatu siswa, sebelum penyerahan surat tanda kelulusan, siswa disuruh mengganti pakaian seragam dengan pakaian sehari-hari. Untuk siswa laki-laki didampingi guru laki-laki dan untuk siswa perempuan didampingi guru perempuan.
  3. Setelah itu berikan surat tanda kelulusan tersebut langsung oleh Kepala Sekolah dengan disertai sedikit nasehat bahwa baju seragam yang telah diserahkan ke sekolah akan dipergunakan / diserahkan kepada adi-adik kelasnya yang membutuhkan.
  4. Jangan lupa, Bagian kesiswaan memeriksa tas yang dibawa oleh siswa satu persatu dengan teliti, kalau-kalau didalam tas ada barang-barang yang akan digunakan untuk corat-coret seperti cat, pilox, spidol (bahkan senjata tajam), dan sejenisnya.
  5. Tidak cukup hanya tas, periksa juga kendaraan yang dibawa oleh siswa. (umumnya mereka menyimpan cat/pilox di motor). Periksa juga lokasi sekeliling sekolah yang biasa dijadikan tempat mangkal/berkumpul siswa, baik didalam lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.
  6. Bila ada siswa yang berkerumun/berkelompok, tanyalah. apa yang mereka rencanakan. Cegahlah apabila itu berpotensi untuk menimbulkan pelanggaran (pengrusakan, tawuran dan sebagainya).
  7. Pada beberapa sekolah, kelulusan disampaikan langsung ke rumah siswa melalui  jasa Pos, atau sejenisnya. Cara seperti ini memang epektif, tapi tidak menutup kemungkinan siswa bersepakat dengan rekannya untuk melakukan hal-hal yang tidak baik ditempat tertentu. Walaupun diluar sekolah apabila sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka sekolah sedikit banyaknya turut bertanggung jawab.
  8. Mintalah bantuan aparat keamanan untuk menyisir lokasi-lokasi tertentu dimana siswa sering berkumpul.
  9. Apabila hendak melaksanakan acara "graduasi" (pelepasan lulusan), hendaknya dilaksanakan sebelum pembukaan kelulusan, untuk menghindari euphoria berlebihan dari siswa, dan sampaikan kepada siswa dan orang tua bahwa pelepasan lulusan tidak terkait dengan kelulusan 100% siswa.   
Demikian tips untuk mencegah tindakan corat-coret siswa pada saat pembukaan kelulusan. Mudah-mudahan dengan cara ini siswa kesempatan siswa untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang akan mencoreng nama baik sekolah, sedikit banyaknya dapat diminimalisir.
 

2 komentar:

  1. tips yg bagus pak dahlan, tapi cara itu tdk bisa dijadikan baku atau tetap,nanti siswa-siswa yang akan lulus thn depan tahu dan mereka membuat antisipasi seperti menitipkan atau menyimpan alat untuk corat coret di tempat lain diluar sekolah

    BalasHapus
    Balasan
    1. gampang bang.. tinggal cari lagi tips yang lainnya..he he

      Hapus