Rabu, 09 Januari 2013

RSBI/SBI Akhirnya Bubar Juga, Salut To MK

Pemerintah melalui MK Akhirnya Membubarkan SBI/RSBI, suatu keputusan yang tepat apabila ditinjau dari kacamata HAM. Ekslusifisme RSBI/SBI memang sudah lama menjadi perdebatan dikalangan masyarakat maupun dunia pendidikan. hal ini terkait dengan jumlah dana yang besar, baik yang dikucurkan pemerintah maupun yang dipungut dari siswa. dalam satu wawancara di Metro TV 09 Januari 2012, dimana secara jelas siswa yang diwawancara menegaskan bahwa untuk biaya sekolah di RSBI, orang tua harus mengeluarkan uang antara 25jt s.d 30jt per tahun. angka ini sangat pantastis ditengah gencarnya bantuan dari Pemerintah terhadap RSBI/SBI. Tidaklah berlebihan apabila ada plesetan SBI = sekolah Bertarif Internasional.

Pendidikan yang berkualitas. kita semua sepakat. Harus diingat bahwa pendidikan berkualitas tersebut bukan harus dinikmati oleh sekelompok orang (kaya). Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

menyangkut masalah pendidikan berkualitas ini, apabila dilihat dari pola rekrutment tenaga pengajar, tidak ada perbedaan dengan sekolah biasa karena penempatan tenaga pendidik sepertinya tidak mempertimbangkan RSBI maupun SBI.

contoh nyata di Kabupaten Cianjur, beberapa guru PNS di dari sekolah swasta biasa dimutasi ke sekolah sekolah SBI/RSBI. jadi dimana istimewanya.

berkaitan dengan masalah waktu belajar yang hampir sehari penuh (sampai jam 4 sore) ini jelas sedikit banyaknya akan berdampak fsikologis kurang baik terhadap peserta didik. waktu bermain dan berkumpul dengan keluarga jelas semakin kurang. belum lagi ditambang dengan mengikuti Bimbel (bagi beberapa sekolah SBI/RSBI ini suatu fardhu), alhasil anak pulang ke rumah lewat Maghrib. tidaklah berlebihan kalau muncul kembali plesetan SBI = Sekolah Balik Isya.

Ujian Nasional merupakan Standar pengukuran pencapain hasil belajar siswa. kita menyaksikan siswa dari sekolah-sekolah pelosok berhasil mengibarkan namanya sebagai peraih nilai UN tertinggi Nasional. Lalu kemana siswa-siswa dari SBI ...., apa hasilnya belajar sampe sore bahkan malam ???.

kalau memang orang tua ingin menyekolahkan anak di Sekolah yang bayarannya mahal, berikut sekolah-sekolah yang biayanya tertinggi di Indonesia yang bisa jadi pilihan Bapak/Ibu yang "keukeuh" ingin menyekolahkan anaknya dengan biaya mahal:
1. SMA Terpadu Krida Nusantara Bandung, Uang pangkal sebesar Rp 30 juta, Biaya pakaian seragam sebesar Rp 2,4 juta, Biaya SPP sebesar Rp 2,6 juta per bulan, Biaya cuci pakaian sebesar Rp 600 ribu per semester.
2. SMA Ciputra Surabaya, Biaya pembangunan sebesar Rp 40 juta, SPP sebesar Rp 4 juta per bulan.
3. SMA Global Jaya International School Tangerang Selatan,Biaya SPP sebesar Rp 5 juta per bulan, Uang pangkal sebesar Rp 15 juta
4. SMA Pelita Harapan Lippo Cikarang, Biaya sekolah sebesar USD 9.000 per tahun (sekitar 80 jutaan).

Apapun alasannya, SMA bukanlah akhir dari mencari Ilmu secara formal. alangkah bijaknya kalau dana sekolah yang telah bapak ibu alokasikan dipergunakan untuk biaya pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. kalau itu sudah teralokasikan pula, kenapa tidak untuk membantu siswa yang kurang mampu melalui subsidi langsung. Itu jauh lebih bermakna kayanya.

sekian postingan saya kali ini. Mohon maaf apabila ada kata-kata atau opini yang kurang berkenan.