Senin, 31 Desember 2012

RESEP BROKEN HEART


mau curhat ah ...
"Cintailah segala sesuatu apa adanya, karena boleh jadi apa yang kamu cintai secara berlebihan hanya akan menyengsarakan kamu"

Ungkapan diatas gue dengan beberapa puluh tahun yang lalu, ketika waktu itu pertama kali gue punya cewek (baca : pacaran)waktu itu kelas III SMA. dan waktu itu pula gue pertama kali merasakan bagaimana sakitnya diputusin hanya karena gue pengangguran (padahal baru lulus waktu itu). baru pertama kalinya gue merasakan sakit hati. sebelumnya gue sering ngeledek teman2 yang baru putus sama ceweknya sampai gak mau makan, diajak nonton felm dono (waktu itu lagi booming2nya) ga pernah tertawa, diajak main kartu gak nyambung-nyambung, apalagi di ajak ngobrol, ah ... bikin napsu pengen nonjok mukanya yang kusut itu. dan tidak lama hal itu terjadi pada gue... dan apa yang temen gue rasakan mungkin saat itu juga gue rasakan. emang pedih jenderal ... ih ga mau lagi gue.
ditengah kegalauan gue waktu itu (istilah galau belum populer waktu itu), gue denger pengajian di masjid. (gue nggak kemesjid waktu itu, lagian jangankan ke mesjid diajak dugem juga bakalan nolak kayanya)dalam pengajian ustadz mengucapkan kalimat itu, entah pembahasan tentang apa, hanya kalimat2 itu yang due denger dan gue resapi maknanya ...entah. tanpa sadar gue ngucap, "iya ya".
selanjutnya sang ustadz berucap lagi (entah hadits, atau apalah)yang bunyinya masih gue hapal dengan jelas,
"Janganlah kau habiskan seluruh waktumu hanya untuk mencari sesuatu yang sudah ditentukan oleh Allah. Tetapi carilah sesuatu yang tidak diberikan oleh Allah kepada setiap orang".
itu kata-kata terakhir penutupnya.

sejak itu gue berfikir, tepat banget apa yang disampaikannya. ngapain gue ampe sebegininya mikirin yang bakalan jadi jodo gue, toh semuanya udah ada yang ngatur, ngapain juga gue khawatir ga dapat rizki, toh sudah ada porsinya.

gue tanya keorang-orang alim deket rumah, emang apaan yang tidak diberikan oleh Allah kepada setiap orang kang?, dengan entengnya dia bilang,elmu lan", katanya. Allah tidak memberikan ilmu kepada semua orang. Allah hanya memberikan ilmu kepada mereka yang mencarinya.

sejak saat itu, kalau gue lagi brokenheart (gaya banget), gue selalu teringat kata-kata ustadz itu. lumayan ga broken-broken banget he he minimal dapat mempersingkat waktu "down"gue.
Sekian dulu curhatan gue ..., silahkan komen, gue udah ready for down he he (amit amit deh).




Jumat, 05 Oktober 2012

33,73 MILIYAR MASUK ANGIE (ANGELINA SONDAKH)

Demikian judul berita yang dimuat harian Pikiran Rakyat edisi 5 Oktober 2012. jumlah 33,73 Miliyar itu transaksi selama 8 bulan. melihat jumlah itu rasanya setiap orang pantas untuk bilang wow ... he he.

Sebagai laki-laki aku malu membaca berita itu, seorang perempuan (janda lagi) mampu menghasilkan rupiah sebanyak itu, sementara aku laki-laki (kawin, sehat lagi), tidak akan mampu memperoleh duit sebesar itu sampai kapanpun apalagi dalam "tempo yang sesingkat-singkatnya..".

dan sekarang angie tengah istirahat di dalam penjara... kalau menurut aku mah dengan duit yang sebesar itu sepengap apapun penjara, akan tetap nyaman ... toh tidak akan sampai hukuman mati.

hukuman mati untuk koruptor khan hanya ada dalam undang-undang saja. toh sampai saat ini belum pernah ada yang dihukum mati. hukuman mati hanya merupakan "macan kertas" saja yang pada kenyataannya tidak lebih dari pembahasan akademis saja.

tulisan ini merupakan curhatan atas rasa malu saya sebagai laki-laki yang tidak mampu seperti mbak yang satu ini he he he. dan Tampaknya untuk beberapa puluh tahun ke depan Korupsi tetap menjadi trendsetter yang tidak akan lekang oleh waktu dan usang oleh jaman. Selamat... jayalah Korupsi ... (hik).

Sabtu, 29 September 2012

A GLANCE OF DAHLAN SH

                                                             Penerimaan Tamu Ambalan
                                                                 Pembina Upacara PTA
                                                         Penyematan Tanda Peserta PTA
                                                                       Ucing Dahlan